Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memerlukan data batimetri yang akurat untuk mendukung ekonomi maritim. Menurut Statista 2024, Indonesia mencapai traffic kargo maritim internasional sekitar 506 juta metrik ton pada tahun 2022 dan memiliki 2.335 kapal berbendera nasional dan 112 kapal berbendera internasional pada tahun 2023.
PT Prihaditama resmi berbadan hukum pada tahun 2009 dan telah melayani 161 pekerjaan di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara dengan 35 tenaga ahli dalam 6 aspek disiplin ilmu.
Caption: Survei batimetri menggunakan echosounder untuk pemetaan dasar laut dengan visualisasi kedalaman real-time
Menurut Poerbandono dan Djunarsjah (2005), survei batimetri adalah proses dan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh bentuk permukaan dasar perairan (topografi). Tujuan utama survei batimetri adalah keselamatan navigasi, dengan metode pengukuran kedalaman laut menggunakan metode akustik dengan echosounder.
Teknologi yang tersedia:
Caption: Visualisasi data batimetri 3D menampilkan topografi dasar laut dengan gradasi warna kedalaman
Keselamatan Navigasi Data batimetri essential untuk pembuatan peta navigasi yang akurat, mendukung keselamatan armada kapal Indonesia yang terus berkembang.
Infrastruktur Maritim Grand Vision Indonesia mencakup program tol laut untuk meningkatkan konektivitas, dengan target peningkatan kapasitas 24 pelabuhan laut. Survei batimetri mendukung:
Pengelolaan Sumber Daya Laut BPS Indonesia 2023 menekankan tema "Ekonomi Maritim Berkelanjutan dan Tantangan dalam Pengelolaan Kawasan Pesisir", dimana data batimetri mendukung pengelolaan sumber daya laut berkelanjutan.
Kondisi Perairan Kompleks Perairan Indonesia memiliki karakteristik yang challenging untuk survei batimetri:
Coverage Area yang Luas Menurut Badan Informasi Geospasial (BIG), sekitar 1.126 peta batimetri dalam berbagai skala telah diproduksi yang mencakup perairan dan pesisir Indonesia, namun hanya menutupi 24,9% dari total peta yang dibutuhkan untuk menutupi seluruh perairan Indonesia.
Caption: Operasi survei batimetri menggunakan vessel penelitian dengan peralatan modern
Satellite Derived Bathymetry (SDB) Penelitian menunjukkan korelasi tinggi (0.7-0.9) antara estimated dan in situ depth measurements, dengan RMSE berkisar 0.2 hingga 1 m untuk shallow water bathymetry. Teknologi ini memberikan solusi cost-effective untuk coverage area luas.
Integration dengan GIS Data batimetri dapat diintegrasikan dengan sistem informasi geografis untuk:
Standar Internasional Survei batimetri mengikuti standar International Hydrographic Organization (IHO) untuk memastikan akurasi dan konsistensi data.
Data Processing Proses pengolahan data meliputi:
Caption: Analisis dan pemrosesan data batimetri menggunakan software hidrografi professional
Teknologi Emerging
Collaboration International EMODnet Bathymetry menyediakan single access point untuk data batimetri dan produk turunannya, menunjukkan trend collaboration international dalam data sharing.
Q: Apa tujuan utama survei batimetri? A: Tujuan utama adalah keselamatan navigasi dan mendukung pembangunan infrastruktur maritim.
Q: Teknologi apa yang digunakan untuk survei batimetri? A: Teknologi utama adalah echosounder (single beam dan multibeam) yang menggunakan gelombang akustik.
Q: Berapa coverage peta batimetri Indonesia saat ini? A: Menurut BIG, baru 24,9% dari total area perairan Indonesia yang telah dipetakan.
Q: Apakah data batimetri dapat diakses publik? A: Beberapa dataset seperti GEBCO Grid tersedia sebagai public domain, namun data detail biasanya melalui institusi resmi.
Konsultasikan kebutuhan survei batimetri Anda dengan PT Prihaditama! Dengan pengalaman 161 proyek dan tim ahli berpengalaman, kami siap mendukung pembangunan infrastruktur maritim Indonesia.
08 September, 2025
Admin Prihaditama