Kunjungan Timor Gap: Eksplorasi Teknologi Magnetotelurik untuk Geologi Karbonat

Kantor PT Prihaditama menerima kunjungan delegasi Timor Gap untuk membahas penerapan metode Magnetotelurik (MT) di wilayah Timor Leste. Pertemuan ini fokus pada solusi eksplorasi untuk tantangan geologi karbonat yang sulit ditangani metode seismik konvensional.

|
Caption: Sistem Magnetotelurik broadband dengan sensor elektromagnetik untuk eksplorasi deep subsurface

Tantangan Eksplorasi di Geologi Karbonat

Timor Leste memiliki struktur geologi karbonat kompleks yang membuat survei seismik menghadapi kendala teknis. Velocity contrast tinggi dan fracture networks pada batuan gamping menyebabkan kualitas data seismik menurun significantly.

Caption: Tim PT Prihaditama menjelaskan workflow dan capability teknologi MT

Metode MT menawarkan alternatif karena tidak terpengaruh kompleksitas struktur karbonat dan dapat memberikan informasi resistivitas hingga kedalaman puluhan kilometer.

Teknologi MT yang Dipresentasikan

Proses yang dijelaskan meliputi:

• Akuisisi data menggunakan sensor elektromagnetik
• Processing dan inversi data resistivitas
• Interpretasi geologi dari model 3D
• Studi kasus project sebelumnya
• Implementasi di terrain challenging

Caption: Dialog teknis membahas aplikasi MT untuk eksplorasi energi berkelanjutan

Aplikasi untuk Timor Leste

Geothermal exploration - Identifikasi sistem hidrotermal dan heat source Hydrocarbon exploration - Basement mapping dan reservoir characterization
Mineral exploration - Detection ore bodies dan structural controls

Tim Timor Gap menunjukkan minat tinggi terhadap kemampuan MT untuk mapping deep structures yang tidak optimal dijangkau seismik di area karbonat.

Langkah Selanjutnya

Diskusi ini membuka peluang kolaborasi untuk pilot project MT di Timor Leste. PT Prihaditama siap menyediakan technology transfer dan capacity building untuk mendukung eksplorasi sumber daya alam yang sustainable.

Kunjungan ini menandai awal potensial partnership strategis dalam pengembangan teknologi geofisika di regional Asia Tenggara.